Senin, 12 Mei 2008

Orkestra Bamboo Clarinet Tenggelamkan Deru Pesawat Tempur

Dalam rangka memperingati 100 tahun kebangkitan nasional, Desa Kebonpala Kec. Makasar Jakarta Timur akan melakukan pembukaan PORSENI yang dimeriahkan Orkestra Bamboo Clarinet pada minggu, 25 Mei mendatang. Dengan tiupan pertama pada jam 05.30 WIB, Konser Bamboo Clarinet ini akan berlangsung nonstop hingga jam 17.30 WIB.

Bamboo Clarinet adalah salah satu alat musik tiup warisan budaya nusantara yang nyaris hilang, gaungnya makin sayup terdengar. Dengan mendatangkan group orkestra khas Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pengunjung akan dimanjakan dengan lagu-lagu populer yang ternyata sangat nyaman didengar dengan iringan musik tradisional dari bambu yang juga akan mengiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya saat upacara pembukaan berlangsung pada 25 Mei dan penutupan 30 Agustus 2008.

”Salah satu keunikan alat musik ini, suaranya melengking jauh namun enak didengar telinga”. Kata salah seorang panitia, H. Nizamudin D. Sugeha. Ia juga menjelaskan, selama satu hari langit kawasan bandara Halim Perdanakusuma akan dipenuhi alunan Bamboo Clarinet yang akan menenggelamkan deru pesawat tempur sekalipun.

Pementasan Bamboo Clarinet selama satu hari tersebut, juga merupakan nada iring dari berbagai rangkaian acara yang dilangsungkan selama sehari tersebut. Drs. P. Ritonga, kepala kelurahan Kebonpala menjelaskan, bahwa acara pada hari minggu 25 mei tersebut, merupakan pembukaan dari rangkaian acara yang akan dilangsungkan selama tiga bulan hingga 30 Agustus, dimana selama tiga bulan tersebut, ada tiga moment peringatan sejarah terpenting. Yakni peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, HUT ke 481 Kota Jakarta dan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 63.

Dengan jumlah penduduk yang menetap lebih dari 37.200 jiwa, dipastikan acara yang melibatkan seluruh komponen masyarakat kebonpala ini akan berlangsung meriah.

”Namun barometer keberhasilan acara ini tentu saja bukan sekedar meriah, lebih utama adalah semakin terpupuknya kebersamaan dan persaudaraan warga Kebonpala”. Demikian Drs. P. Ritonga. Ia juga menjelaskan bahwa salah satu target dari penyelenggaraan PORSENI selama tiga bulan ini, adalah terciptanya warga di wilayah kelurahan yang dipimpinnya menjadi satu kesatuan yang utuh, saling asah-asih-asuh dalam bingkai kekeluargaan.

Meski diselenggarakan secara swadaya, dengan dukungan para pemangku jabatan / aparat desa hingga tingkat RT, seluruh rangkaian acara telah matang dipersiapkan. ”Kalaupun masih ada beberapa kekurangan, itu yang sedang kami usahakan agar segera dapat diatasi”. Kata Andi Mawardi, salah seorang panitia.

Kekurangan yang dimaksud Andi, tak terlepas dari soal biaya yang mana hingga saat ini belum ada satupun yang bersedia menjadi sponsor utama, sementara panitia ingin menjadikan acara ini benar-benar dinikmati oleh seluruh warga dan para pengunjung, maka segala alat peraga dan fasilitas pendukung para peserta yang akan tampil, disediakan gratis oleh panitia meskipun harus merogoh kocek.

Dan meskipun waktu persiapan yang relatif hanya satu bulan dan jumlah peserta yang ingin berperan aktif makin bertambah. Hingga saat ini, sekitar 1.000 warga dari berbagai komponen masyarakat baik perorangan maupun kelompok dengan antusias mendaftar sebagai peserta dalam event pembuka pada 25 mei mendatang.

Dengan menempati area ex PT Intirub di Jl. Cililitan Besar [sekitar 300 meter dari Pusat Grosir Cililitan & Bandara Halim Perdana Kusuma], panitia juga menyiapkan petugas parkir sepanjang ruas Jl. Cililitan Besar, Jl. Jengki, Jl. Squadron dari arah TMII, dan Jl. Komodor Halim PK arah Bandara.

Tidak ada komentar: